Bisa banyak bahasa? Tunjukkan kemampuan bahasamu dalam CV dan buat HRD terkesan!
Kemampuan bahasa di dunia global saat ini sangatlah bernilai. Bahasa adalah kunci untuk membuka berbagai peluang profesional dan membuat CV Anda makin menonjol saat melamar kerja. Banyak pengguna kami bertanya:
- “Bagaimana cara terbaik untuk menyebutkan kemampuan bahasa dalam CV?”
- “Di mana tempat terbaik untuk mencantumkan kemampuan bahasa?”
- “Apakah kemampuan bahasa perlu dicantumkan dalam CV?”
Kalau Anda juga penasaran, lanjutkan membaca dan temukan jawabannya di bawah ini.
Kapan saya harus menyebutkan kemampuan bahasa dalam CV?
Kemampuan bahasa harus selalu disebutkan dalam CV!
Pengalaman kerja memang penting, tapi bahasa adalah keterampilan yang wajib dicantumkan. Meskipun tidak disebutkan dalam lowongan kerja, mungkin saja Anda membutuhkan kemampuan bahasa asing dalam pekerjaan.
Pikirkan saja – apakah perusahaan yang Anda lamar punya basis pelanggan internasional? Atau mungkin mereka punya kantor cabang atau atasan yang berada di luar negeri? Jika demikian, perusahaan mungkin lebih memprioritaskan pelamar yang bisa bahasa asing.
Tips: Jika relevan dengan pekerjaan yang dilamar, CV bahasa Inggris juga bisa menjadi nilai tambah.
Di mana saya harus mencantumkan kemampuan bahasa dalam CV?
Tergantung gaya penulisan CV dan lowongan kerja yang Anda lamar. Tapi, informasi penting sebaiknya dicantumkan di bagian atas.
Apakah posisi yang dilamar memang membutuhkan kemampuan bahasa? Jika ya, sebutkan bahasa yang Anda kuasai di awal CV agar HRD bisa langsung melihatnya dengan mudah.
Jika posisi yang dilamar tidak menyebutkan kemampuan bahasa asing, Anda bisa mencantumkannya di bagian tengah agar informasi lain yang lebih penting bisa dicantumkan di bagian atas. Yang jelas, jangan lupa sertakan kemampuan bahasa Anda beserta keterampilan lainnya dalam CV.
Bahasa apa yang perlu dicantumkan dalam CV?
Tentu saja semua bahasa yang Anda bisa. Makin banyak, makin bagus.
Tapi, hanya cantumkan bahasa yang cukup Anda kuasai (misalnya hingga tingkat percakapan). Jika Anda hanya bisa mengucapkan beberapa kata umum, seperti ‘halo’ dan ‘terima kasih’, jangan tambahkan bahasa itu ke dalam CV.
Tips: Orang Indonesia biasanya mempelajari beberapa bahasa selain bahasa Indonesia sejak kecil – cantumkan saja.
Bagaimana cara terbaik untuk menunjukkan tingkat kecakapan bahasa dalam CV?
Ada beberapa cara untuk melakukannya.
Jika lowongan kerja mencantumkan tingkat keahlian bahasa yang dibutuhkan, gunakan standar mereka. Misalnya, perusahaan mencari customer service yang menguasai bahasa Inggris dengan TOEFL minimal 450. Jika demikian, gunakan standar TOEFL dalam CV – kita akan membahas standar ini nanti.
Secara umum, tunjukkan kemampuan bahasa Anda secara ringkas tapi bermakna. Gunakan visual atau standar kecakapan bahasa yang lazim agar HRD bisa melihatnya dengan mudah dan jelas, misalnya TOEFL, IELTS, TOEIC, atau CEFR.
Bahasa apa yang biasanya dicantumkan dalam CV?
Selain bahasa Indonesia, inilah beberapa bahasa yang biasanya dicantumkan dalam CV:
- Bahasa Inggris
- Bahasa Mandarin
- Bahasa Jerman
- Bahasa Prancis
- Bahasa Spanyol
Tentu saja, bahasa lainnya juga perlu dicantumkan.
Saat menuliskan daftar bahasa, urutkan dari yang paling relevan. Jika perusahaan mencari pelamar yang mampu berbahasa Mandarin, sebutkan bahasa Mandarin di awal, diikuti dengan bahasa lain yang Anda kuasai.
Tips: Tuliskan kemampuan bahasa Anda secara kreatif! Inilah beberapa cara untuk menunjukkan kemampuan Anda:
- Dengan bullet point yang menyebutkan bahasa apa saja yang dikuasai
- Dengan tingkat keahlian bahasa umum (misalnya: beginner/pemula, intermediate/menengah, proficient/menguasai, fluent/sangat lancar, native/penutur asli)
- Dengan standar bahasa internasional (misalnya: TOEFL, IELTS, TOEIC, atau CEFR)
- Dengan visual yang menunjukkan tingkat penguasaan (misalnya: English ⬤⬤⬤⬤○)
Apa itu standar internasional TOEFL, IELTS, TOEIC, dan CEFR?
Anda mungkin pernah mendengar keempat istilah ini saat mengajukan beasiswa atau melamar pekerjaan di perusahaan internasional.
- TOEFL: Test Of English as a Foreign Language
- IELTS: International English Language Testing System
- TOEIC: Test of English for International Communication
- CEFR: Common European Framework of Reference
Keempat tes ini merupakan standar internasional yang digunakan untuk menilai tingkat keahlian bahasa. Sesuai namanya, TOEFL, IELTS, dan TOEIC adalah tes bahasa yang hanya ditujukan untuk menguji bahasa Inggris.
Selain keempat tes ini, ada banyak ujian bahasa spesifik yang mungkin diminta oleh perusahaan. Misalnya, JLPT untuk bahasa Jepang atau HSK, YCT, dan BCT untuk bahasa Mandarin.
Jadi, sebelum mengikuti tes bahasa, pastikan jenis ujiannya sesuai dengan yang diminta oleh perusahaan yang Anda lamar.
TOEFL
TOEFL adalah salah satu tes bahasa Inggris terpopuler di Indonesia. Ujian ini menggunakan American English.
Ada beberapa jenis ujian TOEFL yang sering digunakan:
- IBT (Internet-Based Test): reading, listening, speaking, dan writing, dengan skor maksimal 120 poin
- PBT (Paper-Based Test): listening, structure, written expression, dan reading (terkadang ada tambahan writing), dengan rentang skor 310-667 poin
- CBT (Computer-Based Test): reading, listening, structure, dan writing dengan rentang skor 30-300 poin
Perhatikan bahwa sertifikat TOEFL hanya berlaku selama 2 tahun.
IELTS
Sama seperti TOEFL, IETLS juga populer digunakan untuk menguji kemampuan British English. Biasanya durasi ujian IELTS adalah 40 menit untuk listening, 60 menit untuk reading, dan 60 menit untuk writing.
Rentang skor ujian bahasa ini adalah 1-9 (1 = bukan pengguna, 9 = pengguna ahli). Sertifikat IELTS berlaku selama 2 tahun.
TOEIC
Jenis tes selanjutnya yang kurang populer, tapi kadang diminta sebagai syarat bahasa Inggris adalah TOEIC. Tes ini menguji kecakapan bahasa Inggris sehari-hari dan di tempat kerja.
Kemampuan yang diuji hanyalah listening dan reading, tapi biasanya mencakup berbagai aksen, termasuk American, British, Australian, dan North American.
CEFR
Standar ini biasanya digunakan sebagai acuan umum untuk menilai kemampuan bahasa di Eropa. Ada 6 tingkatan dalam CEFR:
A1: Beginner
- Mampu memahami berbagai konsep dan ekspresi dasar
- Mampu memperkenalkan diri dan menanyakan informasi pribadi
- Mampu berinteraksi dalam percakapan yang lambat dan jelas
A2: Elementary
- Mampu memahami berbagai ekspresi umum yang digunakan di keluarga, tempat kerja, dan tempat umum
- Mampu melakukan pekerjaan yang membutuhkan percakapan langsung
- Mampu menjabarkan istilah lanjut dengan cara yang lebih sederhana
B1: Intermediate
- Mampu memahami berbagai topik yang berkaitan dengan keluarga, pekerjaan, dan sekolah
- Mampu menjelaskan secara singkat pengalaman, peristiwa, impian, rencana, dan sebagainya
- Mampu menulis teks sederhana tentang minat pribadi
B2: Upper intermediate
- Mampu memahami konteks dari teks yang kompleks
- Mampu berinteraksi secara spontan tanpa terbata-bata
- Mampu menulis teks detail tentang berbagai topik
C1: Advanced
- Mampu memahami teks atau percakapan yang lebih panjang atau berat
- Mampu mengungkapkan ide tanpa membutuhkan banyak bantuan
- Mampu menulis teks detail yang terstruktur tentang topik yang kompleks
C2: Proficient
- Mampu memahami hampir semua hal yang dibaca dan/atau dengar
- Mampu meringkas informasi dari berbagai sumber dalam presentasi yang koheren
Bagaimana cara mengetahui tingkat kecakapan bahasa saya?
Jika Anda pernah mengikuti kursus atau tes bahasa sebelumnya, biasanya ada informasi tentang level bahasa Anda. Masukkan saja tingkat kecakapan bahasa itu ke dalam CV. Tapi kadang, Anda akan diminta untuk menunjukkan sertifikat tes yang sesuai.
Selain tes berbayar, Anda juga bisa menggunakan standar CEFR atau standar penilaian internasional lainnya untuk menilai kemampuan bahasa. Tapi, bagaimana jika saya tidak yakin dengan tingkat keahlian bahasa saya? Misalnya, Anda bisa memahami percakapan bisnis dalam suatu bahasa, tapi kesulitan untuk berpartisipasi di dalamnya.
Tips: Coba lakukan tes bahasa singkat – ada banyak tes bahasa online yang gratis di internet.