8 tips menuliskan pengalaman kerja dalam CV Anda
Inilah waktunya membuat CV pengalaman kerja dan bersaing dengan pelamar lainnya! Tapi, bagaimana cara membuat perekrut melirik CV Anda jika ada ratusan pelamar lainnya? Tentu saja dengan menuliskan pengalaman kerja dan keahlian Anda secara akurat, jelas, dan ringkas – dengan cara yang menyenangkan!
Anda mungkin punya pengalaman bertahun-tahun dan merupakan kandidat yang sempurna untuk pekerjaan itu… tapi, jika terlalu bertele-tele, CV Anda tidak akan dilirik sama sekali. Perekrut hanya melihat sekilas semua CV yang diterima. Jika tidak menemukan apa yang dicari, mereka akan mengabaikan CV Anda. Artinya, Anda harus membuat CV itu menarik dan menonjol agar bisa lanjut ke tahap wawancara.
Selain template CV profesional yang digunakan, isi CV juga menentukan apakah Anda akan berhasil atau tidak. Inilah 8 tips menuliskan pengalaman kerja di daftar riwayat hidup Anda.
1. Mulai dari pekerjaan terakhir atau pekerjaan yang paling relevan
Perusahaan ingin tahu pengalaman terakhir Anda yang relevan dengan pekerjaan. Jadi, Anda sebaiknya menyebutkan dulu pekerjaan terakhir, baru kemudian membahas pekerjaan lainnya. Fokuslah pada tanggung jawab pekerjaan yang disebutkan dalam lowongan kerja, dan hapus semua yang tidak relevan.
Atau, Anda bisa mulai dari pengalaman kerja yang relevan. Misalnya, Anda baru saja lulus kuliah dan pekerjaan terakhir Anda sama sekali tidak berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. Tapi, Anda punya pengalaman magang yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Jadi, tuliskan pengalaman magang itu di bagian paling atas.
Tips: Jika Anda belum punya pengalaman kerja, tuliskan pelatihan, kursus, atau tingkat pendidikan tertinggi yang pernah Anda dapatkan. Ingat, Anda tidak perlu menuliskan pendidikan yang lebih rendah – misalnya, jangan tuliskan pendidikan SD, SMP, dan SMA jika Anda sudah lulus kuliah. Selain itu, Anda bisa menuliskan hobi dan minat jika relevan.
2. Gunakan kalimat yang singkat tapi bermakna untuk menarik perhatian perekrut
CV Anda harus mudah dibaca dan informatif. Hindari kalimat panjang dan tuliskan pengalaman kerja dalam bentuk poin. Ambil beberapa kata kunci penting dari deskripsi lowongan kerja dan gunakan kata kunci itu dalam kalimat yang menjelaskan pengalaman kerja Anda.
3. Fokuslah pada keahlian Anda yang akan menguntungkan perusahaan
Tuliskan pengetahuan, skill, dan kompetensi yang Anda miliki, serta hasil kinerja dan tanggung jawab Anda dalam pekerjaan sebelumnya. Sesuaikan dengan pekerjaan yang dilamar dan tuliskan secara ringkas, menarik, dan akurat. Perlu diingat bahwa kadang perekrut meminta referensi dari atasan atau perusahaan Anda sebelumnya.
4. Gunakan kalimat yang singkat dan poin-poin
Kalimat yang pendek mudah dibaca dan dipahami, serta menyampaikan pengalaman kerja Anda secara akurat. Poin-poin mempermudah perekrut membaca informasi karena jarak antarkalimat cukup jauh. Jangan tuliskan beberapa kalimat dalam satu poin – hanya ambil detail yang penting dan relevan.
5. Tonjolkan pengalaman yang paling relevan
Saat menuliskan pengalaman kerja, pastikan pengalaman itu sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan yang disebutkan dalam lowongan kerja. Anda sebaiknya menonjolkan pengalaman kerja yang paling relevan dengan menaruhnya di bagian atas. Tuliskan pengalaman lain di bawahnya, atau malah hilangkan saja jika tidak relevan.
6. Tuliskan nama posisi atau jabatan yang sesuai dengan lowongan kerja
Perusahaan yang berbeda biasanya punya nama posisi yang berbeda, meskipun tanggung jawabnya sama. Jadi, gunakan nama posisi yang sama seperti yang tercantum di lowongan kerja – tapi, jangan sampai salah. Inilah langkah penting untuk lolos screening awal.
Misalnya, di perusahaan sebelumnya, Anda bekerja sebagai ‘pelayan resto’, tapi lowongan kerja Anda mencari ‘waiter’. Meskipun punya nama posisi yang berbeda, tapi sebenarnya tanggung jawab keduanya sama. Jadi, tuliskan ‘waiter’ alih-alih ‘pelayan resto’ dalam CV Anda.
7. Sesuaikan profil pribadi Anda dengan CV
Semua CV yang bagus diawali dengan profil pribadi singkat. Sebutkan sekilas pengalaman kerja yang penting di bagian profil, lalu berikan informasi lebih lanjut dalam CV Anda. Jika perekrut terkesan dengan profil Anda, mereka akan melanjutkan membaca. Jadi, jangan lupa tambahkan informasi detail tentang pekerjaan itu di dalam CV. Tuliskan juga pencapaian kerja Anda, jika ada.
8. Tuliskan detail dari hasil kerja dan pencapaian Anda yang hebat
Hanya tuliskan hasil dan pencapaian yang benar-benar hebat. Tuliskan detailnya, apa saja yang Anda lakukan, dan hasilnya. Tapi, hanya sebutkan informasi yang bisa diverifikasi.
Jika Anda belum punya pencapaian apa pun, tidak masalah – ini memang bisa membantu mendapatkan pekerjaan, tapi tidak wajib.
Siapkan pengalaman kerja Anda sebelum menulis CV
Anda bisa menghemat waktu dengan menyusun draf kasar dari daftar riwayat hidup pengalaman kerja Anda. Tuliskan semua pekerjaan dan tanggung jawab Anda dalam pekerjaan saat ini dan sebelumnya, lalu bandingkan dengan lowongan kerja yang dilamar. Hanya ambil informasi yang penting dan buang sisanya. Setelah itu, susun semua informasi Anda sehingga pengalaman kerja yang paling relevan berada di atas.
Inilah langkah-langkahnya:
- Jelaskan tanggung jawab pekerjaan Anda secara singkat dan fokuslah pada informasi yang penting
- Tuliskan keahlian dan kompetensi yang Anda gunakan dan dapatkan dalam pekerjaan
- Tuliskan pencapaian yang hebat, jika relevan dan ada
- Tuliskan deskripsi singkat dari pekerjaan
- Tambahkan kursus dan pelatihan yang relevan
Saya tidak bekerja selama periode waktu tertentu. Apa yang harus saya lakukan?
Jangan panik! Ada beberapa tips agar CV Anda tetap terlihat profesional.
Ada banyak alasan mengapa seseorang berhenti bekerja atau tidak bekerja selama periode waktu tertentu. Misalnya, mengurus keluarga, bepergian, atau lainnya – dan ini bukan suatu halangan.
Jika Anda tidak bekerja selama beberapa bulan, hanya sebutkan tahun (tanpa bulan) saat menuliskan pengalaman kerja. Jika Anda tidak bekerja selama lebih dari setahun, jelaskan secara singkat alasannya dalam surat lamaran.
Jika pengalaman kerja Anda sesuai dengan pekerjaan yang dilamar, perekrut tetap akan menghubungi Anda. Saat itulah, Anda bisa menjelaskan alasannya.
Perlukah saya menyebutkan pekerjaan sampingan?
Semua informasi yang ada dalam CV Anda harus relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Jadi, jika pekerjaan sampingan Anda melibatkan keahlian dan pengalaman yang relevan, tuliskan – jika tidak, hilangkan.
Jika Anda sudah punya banyak pengalaman kerja, pekerjaan sampingan tidak terlalu penting, kecuali berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. Misalnya, Anda pernah bekerja sebagai waiter dan kini melamar sebagai manajer restoran. Tuliskan pengalaman kerja Anda sebagai waiter agar perekrut tahu bahwa Anda pernah bekerja dalam industri makanan dan minuman.
Tapi, jika Anda belum punya atau hanya punya sedikit pengalaman kerja, sebutkan saja pekerjaan sampingan itu. Meskipun berbeda industri, mungkin saja ada keterampilan atau pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan lain.
Kesimpulan
Pendidikan, keahlian, dan pengalaman kerja sangat penting dalam CV, tapi cara Anda menyajikannya juga tidak kalah penting. Ingat, CV yang ringkas, menarik, dan profesional akan membuat Anda menonjol dibandingkan pelamar lainnya. Telusuri juga contoh CV pengalaman kerja dan template profesional kami.
Selain itu, beberapa perusahaan menggunakan software perekrutan khusus untuk melakukan screening awal. Jadi, CV Anda tidak boleh bertele-tele dan harus mengandung kata kunci penting yang berkaitan dengan pekerjaan.
Itu saja tips-tips dari kami. Semoga Anda mendapatkan pekerjaan yang diimpikan!